Sabtu, 24 Desember 2011

Peta Pulau Enggano


Lihat Peta Lebih Besar

Pulau Enggano (Kabupaten Bengkulu Utara)

Pulau Enggano : adalah pulau yang berada di barat pulau sumatra, tepatnya berada di sebelah barat daya dari kota Bengkulu dengan koordinat 5° 31′ 13″ LS, 102° 16′ 0″ BT. ini berarti Pulau Enggano merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak di samudra Hindia.

Jika dilihat dari sejarah, nama Enggano pertama kali dituliskan oleh Cornelis de Houtman pada saat melakukan ekspedisinya bersama empat kapal ekspedisi yang bernama Mauritius, Hollandia, Amsterdam, Duyfken, pada catatanya Houtman menuliskan "05-06-1596 komt men bij het eerste Indische eiland: Enggano, ten westen van zuidelijk Sumatra" jika di terjemahkan ke bahasa indonesia "05-06-1596  Tiba di pulau Hindia yang pertama: pulau Enggano, di sebelah barat pulau Sumatera bagian selatan" .

Apa Kabar Pulau Enggano?

Beberapa waktu usai gempa dahsyat berkekuatan 7,3 skala Richer menghajar Provinsi Bengkulu pada 4 Juni 2000 lalu, saya mengunjungi Pulau Enggano yang masuk wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Utara. Jarak antara Pulau Enggano dengan Kota Bengkulu kira-kira 110 mil laut atau sekitar 214 kilometer jika meteran dibentangkan di ruas darat.

Pulau Enggano adalah salah satu pulau terluar Indonesia yang lokasinya di laut lepas. Pulau Enggano yang ada di sebelah barat daya Kota Bengkulu dan berada sendirian di laut bebas itu berbatasan dengan Samudera Hindia yang mengancam ganas.

Pulau Enggano, yang secara administrasi pemerintahan adalah sebuah kecamatan, terdiri atas enam desa. Masing-masing Desa Meok, Banjarsari, Malakoni, Kaana, Apoho, dan Kahyapu.

Tidak kurang 2.000 jiwa hidup di Pulau Enggano yang memiliki panjang sekitar 42 kilometer dan lebar sekitar 16 kilometer. Mereka terbagi jadi enam suku, yakni Suku Kaitora, Kaarubi, Kaaruba, Kauno, Kaaoha, dan kaum pendatang yang disebut Suku Kamai.

Selengkapnya:
http://umum.kompasiana.com/2009/04/19/apa-kabar-pulau-enggano/

Puluhan Tahun, Pulau Enggano Krisis Air Bersih

Politikindonesia - Krisis air bersih yang terjadi di Pulau Enggano sangat memprihatinkan. Krisis telah terjadi sejak puluhan tahun, sejak tidak beroperasinya Perusahaan Daerah Air Minum, di wilayah tersebut. Selama puluhan tahun, masyarakat Enggano hanya mengandakan rembesan air laut sebagai sumber air.

Kondisi ini terjadi  di seluruh desa di wilayah Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu itu. Desa tersebut yakni, Desa Banjar Sari, Meok, Malakoni, Apoho, Kahyapu dan Desa Kaana.

Aset Tersembunyi di Pulau Enggano

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar dari kepulauan Nusantara. Menjauh dari garis equator kearah selatan sepanjang 589 km. Dengan luasan datar 39.570,11 Ha, memanjang sejauh 35.60 km dari arah barat laut menuju tenggara atau dari Teluk Berhau sampai Tanjung Kohoubi. Melebar 12.95 km dari timur laut menuju barat daya atau dari Pelabuhan Malakoni sampai Tanjung Kioyo. Terpisah oleh Samudera Hindia dari pulau Sumatera.

Terpaut 175 km dari Kota Bengkulu, 123 km dari Kota Manna, 133 km dari Kota Bintuhan dan 513 km dari Ibukota Indonesia Jakarta. Elevasi tertinggi berada dipuncak Koho Buwa-buwa (240 dpl). Disekitar Pulau Enggano terdapat beberapa pulau kecil antara lain; Pulau Dua (38.90 Ha), Pulau Merbau (6.8 Ha) dan Pulau Bangkai (0.26 Ha). Pernah terdapat Pulau Satu yang berada di Barat Pulau Enggano yang dikabari telah mulai menghilang semenjak tahun 1960-an dan sekarang hanya berupa karang mati.

Selengkapnya :
http://enggano.blogspot.com/2011/03/hidden-paradise-di-pulau-enggano.html

Peluncuran Roket - Menyiapkan Bandar di Enggano

Oleh : YUNI IKAWATI

Enggano diketahui berada di salah satu segmen kegempaan di pesisir barat Sumatera. Namun, karena lokasinya yang strategis, pulau terluar di Bengkulu ini akan dijadikan bandar antariksa. Maka, persiapan khusus dilakukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

Pulau kecil yang luasnya hanya sekitar 400 kilometer persegi ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang menghadap laut bebas, Samudra Hindia. Pulau itu sudah lama dikenal dunia setelah ditemukan Cornelis de Houtman pada 5 Juni 1596. Ia lalu menamainya Enggano, yang berarti kecewa dalam bahasa Portugis.

Enggano Diusulkan Menjadi Pulau Konservasi

BENGKULU, KOMPAS.com - Masyarakat adat Kepulauan Enggano Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah menetapkan pulau itu sebagai pulau konservasi agar terlindung dari berbagai ancaman eksploitasi.

"Kami meminta pemerintah menjadikan pulau ini sebagai pulau konservasi dan menjadikan enam desa di pulau ini sebagai desa konservasi," kata Koordinator Kepala Suku Enggano Iskandar Zulkarnain Kauno di Bengkulu, Senin (28/11/2011).